Welcome to My Blog..
Tak salah jika kita bilang bahwa Indonesia tengah darurat sampah. Kondisinya bahkan sudah memprihatinkan. Tengok saja tempat sampah yang ada di rumahmu. Lihat berapa banyak sampah plastik yang
ada di sana ? Itu baru rumahmu saja, belum sampah di rumah-rumah
tetanggamu. Tempat pembuangan sampah di kotamu kondisinya juga sudah
nggak karuan dan menimbulkan berbagai macam permasalahan.
Mulai
dari ketidaknyamanan dari baunya hingga perkara kesehatan muncul dari
banyaknya sampah yang ada. Maklum, kebanyakan sampah adalah sampah
plastik yang sulit diuraikan. Coba saja lihat hasil dari banyaknya
sampah yang diproduksi negara ini. Salah satu contohnya bisa kita lihat
di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Perkara banjir yang disebabkan
oleh sampah sampai sekarang belum sepenuhnya terselesaikan, kan?
Faktanya Indonesia memang banyak memproduksi sampah. Sekitar 10 jt lembar sampah plastik diproduksi hanya di tahun ini!
Menurut data dari Kementrian Lingkuhan Hidup dan Kehutanan, kondisi
sampah di Indonesia sudah sangat meresahkan. Sebagai salah satu negara
dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, nyatanya Indonesia turut
menjadi penyumbang sampah terbanyak kedua di dunia. Menurut data dari
Jenna R Jambeck yang diambil 2015 silam, negara ini sudah membuang 187,2
juta ton sampah plastik ke lautan. Angka yang sangat fantastis tersebut
jadi bukti bahwa kondisi negara ini memang sudah harus masuk tahap
siaga sampah.
Data dari KLHK menyebutkan bahwa dalam 2016 ini
saja, sampah plastik yang dihasilkan toko-toko ritel yang ada di
Indonesia mencapai 10 juta plastik! Angka tersebut terbilang fantastis
karena sampah yang segitu banyak hanya dihitung dari toko-toko ritel
saja. Belum dari sampah rumahan hingga warung makan. Kalau itu dihitung
juga, jumlahnya jelas akan meningkat pesat.
selanjutnya , disini saya akan membahas mengenai Tekhnik Pengelolaan sampah, sebelum membahas lebih jauh tentang bagaimana tekhnik pengelolaan sampah mari kita lihat terlebih dahulu apa pengertian dari sampah itu sendiri
Sampah
Sampah
merupakan barang yg diangggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemiliknya,
tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yg benar.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Sampah adalah bahan yg tdk
mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa atau khusus
dlm produksi atau pemakaian, barang rusak /cacat selama manufaktur/materi
berlebihan atau buangan (Kamus
Lingkungan (1994).
Sampah adalah suatu bahan yg
terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yg
belum memiliki nilai ekonomis (Istilah
Lingkungan Untuk Manajemen (Ecolink 1996).
Jenis-Jenis
Sampah
Berdasarkan Sifatnya :
- Sampah Organik - dapat diurai (degradable) Yaitu sampah yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran daun-daun kering dan sebagainya.Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Contohnya : Daun, kayu, kulit telur, bangkai hewan, bangkai tumbuhan, kotoran hewan dan manusia, Sisa makanan, Sisa manusia. kardus, kertas dan lain-lain.
- Sampah An Organik - tidak terurai (undegradable) Yaitu sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, wadah pembungkus makanan , botol, kaleng, besi dan sebagainya.Sampah ini dapat dijadikan sampah komersial atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
- Sampah alam
- Sampah manusia
- Sampah konsumsi
- Sampah Nuklir
- Sampah Industri
- Sampah Pertambangan
Pengelolaan
Sampah
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, daur ulang,
atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada
material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya
dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau
estetika. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber
daya alam (resources recovery). Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan keterampilan khusus untuk masing-masing jenis zat.
Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara
berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan
dan antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah
yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan
biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk
sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh
perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di
antaranya tipe zat sampah, lahan yang digunakan untuk mengolah, dan
ketersediaan lahan.
Tujuan :
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
- mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis (pemanfaatan sampah), atau
- mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Konsep pengelolaan sampah :
Terdapat beberapa konsep tentang pengelolaan sampah yang berbeda
dalam penggunaannya, antara negara-negara atau daerah. Beberapa yang
paling umum, multikonsep yang digunakan adalah:
- Hierarki sampah - hierarki sampah merujuk kepada " 3 M " mengurangi sampah, menggunakan kembali sampah dan daur ulang, yang mengklasifikasikan strategi pengelolaan sampah sesuai dengan keinginan dari segi minimalisasi sampah. Hierarki limbah yang tetap menjadi dasar dari sebagian besar strategi minimalisasi sampah. Tujuan hierarki sampah adalah untuk mengambil keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan untuk menghasilkan jumlah minimum limbah.
- Perpanjangan tanggung jawab penghasil sampah (Extended Producer Responsibility). EPR adalah suatu strategi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi semua biaya yang berkaitan dengan produk-produk para produsen di seluruh siklus hidup produk tersebut ke dalam pasar harga produk. EPR dimaksudkan untuk menentukan akuntabilitas atas seluruh siklus hidup produk dan kemasan yang dibawa ke pasar. Ini berarti perusahaan yang membuat, mengimpor dan/atau menjual produk diminta untuk bertanggung jawab atas produk mereka sejak manufaktur hingga akhir dari masa penggunaannya.
- Prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana pihak pencemar membayar dampak dari aktivitasnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan limbah, umumnya merujuk kepada penghasil sampah untuk membayar sesuai dengan volume dan jenis sampah yang dibuang.
Tekhnik
Pengelolaan Sampah
Penerapan sistem 3R
(Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu solusi dalam menjaga
lingkungan di sekitar kita yang murah dan mudah untuk dilakukan di
samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi
sumber listrik (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Selain itu, penerapan
3R ini juga dapat dilakukan oleh setiap orang dalam kegiatan
sehari-hari. 3R terdiri dari Reuse, Reduce, dan Recycle. Reuse berarti
menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang
sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu
yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur
ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/annisa.tekkimits/3r-reduce-reuse-recycle_5528c8b6f17e6143088b45a4
Penerapan
sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu solusi dalam menjaga
lingkungan di sekitar kita yang murah dan mudah untuk dilakukan di samping
mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik
(Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Selain itu, penerapan 3R ini juga dapat
dilakukan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari. 3R terdiri dari Reuse,
Reduce, dan Recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat
digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti
mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti
mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang
bermanfaat.Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/annisa.tekkimits/3r-reduce-reuse-recycle_5528c8b6f17e6143088b45a4
Reduce , Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan.
Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang yang anda tidak “terlalu”
butuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau apa pun yang intinya adalah
pengurangan kebutuhan. Kurangi juga penggunaan kertas tissue dengan sapu
tangan, kurangi penggunaan kertas di kantor dengan print preview sebelum
mencetak agar tidak salah, baca koran online, dan lainnya. Contoh kegiatan
reduce sehari-hari:
Recycle , Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang dibandingkan pemerintah.
- Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang
- Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar
- Menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali), Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai
- Menggunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
- Memilih wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, menggunakan sapu tangan dari pada menggunakan tissu, menggunakan tas belanja dari kain dari pada menggunakan kantong plastik
- Menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
- Menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis
Recycle , Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang dibandingkan pemerintah.
Memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.
Lakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/annisa.tekkimits/3r-reduce-reuse-recycle_5528c8b6f17e6143088b45a4
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/annisa.tekkimits/3r-reduce-reuse-recycle_5528c8b6f17e6143088b45a4
- Memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
- Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
- Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.
- Lakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual.
sumber :
http://www.kompasiana.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama - C. Recycle Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang dibandingkan pemerintah.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/annisa.tekkimits/3r-reduce-reuse-recycle_5528c8b6f17e6143088b45a4C. Recycle Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang dibandingkan pemerintah.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/annisa.tekkimits/3r-reduce-reuse-recycle_5528c8b6f17e6143088b45a4
Recycle
Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang
sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum
atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk
menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi
kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan
non-organik saja tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan
lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya
pada banyak orang dibandingkan pemerintah.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/annisa.tekkimits/3r-reduce-reuse-recycle_5528c8b6f17e6143088b45a4
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/annisa.tekkimits/3r-reduce-reuse-recycle_5528c8b6f17e6143088b45a4
C.
Recycle
Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang
sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum
atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk
menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi
kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan
non-organik saja tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak gerilyawan
lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya
pada banyak orang dibandingkan pemerintah.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/annisa.tekkimits/3r-reduce-reuse-recycle_5528c8b6f17e6143088b45a4
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/annisa.tekkimits/3r-reduce-reuse-recycle_5528c8b6f17e6143088b45a4
Penerapan sistem 3R
(Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu solusi dalam menjaga
lingkungan di sekitar kita yang murah dan mudah untuk dilakukan di
samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi
sumber listrik (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Selain itu, penerapan
3R ini juga dapat dilakukan oleh setiap orang dalam kegiatan
sehari-hari. 3R terdiri dari Reuse, Reduce, dan Recycle. Reuse berarti
menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang
sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu
yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur
ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/annisa.tekkimits/3r-reduce-reuse-recycle_5528c8b6f17e6143088b45a
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/annisa.tekkimits/3r-reduce-reuse-recycle_5528c8b6f17e6143088b45a
Terimakasih atas infonya, bermanfaat sekali
BalasHapusbagaimana cara kita agar meminimalisir penggunaan kantong plastik?,kita tau plastik itu sulit didaur ulang tetapi nyatanya masih banyak yg menggunakan plastik termasuk saya, dan apakah pemerintah telah memberlakukan undang-undang untuk meminimalisir penggunaan plastik?
BalasHapusterimakasih atas pertanyaan yang diberikan sdri @Firda Dwi
HapusKebanyakan dari kita pasti tahu bahwa plastik adalah benda yang sukar untuk didaur ulang dan limbahnya sangat merusak lingkungan.
Namun demikian, saat ini masih banyak orang yang tidak sadar bahwa plastik diam-diam bisa merusak lingkungan karena tingkat polusinya yang tinggi.
Oleh sebab itu, mulai sekarang tak ada salahnya bila kita mulai mengurangi penggunaan plastik untuk mendapatkan udara yang sehat.
Berikut adalah beberapa cara cerdas untuk mengurangi penggunaan plastik :
1. Belilah produk dalam bentuk stoples kaca atau kemasan karton.
2. membawa minuman dengan botol minum sendiri
3. membawa tas kain atau Reusable bag saat berbelanja
4. Jika tidak membawa Reusable bag, usahakan kurangi kantong plastik dengan cara memasukkan seluruh belanjaan dalam satu kantong.
5. hindari produk sekali pakai
6. Sebarkan Informasi tentang bahayanya kantong plastik.
7. Sadarkan/ajarkan anak-anak kita untuk menghindari/mengurangi pemakaian kantong plastik.
8. Daur ulang kantong plastik dengan berbagai cara kreatif.
9. Hindari penggunaan kontong plastik khusus sampah, gunakan saja kantong plastik yang tersisa dirumah.
10. Hindari TAKE AWAY, Makanlah ditempat jika bisa.
adapun aturan dari pemerintah yang memberlakukan penggunaan plastik ini Di Indonesia sendiri telah menerapkan beberapa peraturan perundang-undangan tentang penggunaan kantong plastik. Namun Pemerintah indonesia belum memberi kebijakan biaya tentang kantong plastik, hanya pemerintah membuat peraturan tentang pembatasaan penggunaan kantong plastik yaitu Peraturan pemerintah turunan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah itu bertujuan menekan jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan.
terinmakasih untuk informasinya sangat membantu :)
BalasHapusterimakasih informasinya sangat bermanfaat
BalasHapusMakasih, sangat membantu:)
BalasHapuswahh. terimakasih untuk info nya. sangat membantu sekali untuk memelihara lingkungan kita ini😊
BalasHapus